KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb,,,
Alhamdulillah dan terima kasih kepada Allah SWT, karena dengan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah sederhana ini.
Makalah ini merupakan pemikiran atau konsep-konsep yang saya susun berdasarkan berbagai literature dan sumber lainnya yang mendukung isi makalah ini. Makalah ini bermaksud menyajikan penjelasan mengenai “ Analisis Iklan Layanan Masyarakat Pajak Versi Patriot Bangsa Dengan Selogan Awasi Penggunanya”.
Adapun harapan saya makalah ini dapat dimanfaatkan oleh para pembaca khususnya mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, atau bidang-bidang lainnya yang terkait sebagai bahan kajian dan diskusi. Namun saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya tetap terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun dari pihak berkompeten dengan ruang lingkup kajian dalam makalah ini.
Pekanbaru, April 2012
Hormat Saya,
PEMAKALAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I. 1
PENDAHULUAN.. 1
1.1 Latar Belakang. 1
1.2 Rumusan Masalah. 2
1.3 Tujuan Penelitian. 2
1.4 Manfaat Penelitian. 2
BAB II. 3
PEMBAHASAN.. 3
2.1 Pengertian Iklan Layanan Masyarakat Dan Pajak. 3
2.2 Hasil Analisis Iklan Pajak Versi Patriot Bangsa. 3
2.3 Awal Terbentuknya ILM Versi ‘Patriot Bangsa’ 4
2.4 Gaya Penyampaian Pesan. 5
2.5 Persepsi Masyarakat 5
BAB III. 6
PENUTUP. 6
3.1 Kesimpulan. 6
DAFTAR PUSTAKA.. 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Iklan Layanan Masyarakat atau ILM adalah alat untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat. Media semacam ini sering dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyebarluaskan program-programnya. Sebagai media yang bergerak dalam bidang sosial, IL M pada umumnya berisi pesan tentang kesadaran nasional dan lingkungan (Tinarbuko, 2007:2). Iklan Layanan Masyarakat atau ILM adalah iklan sosial. Keberadaannya bersifat independen. Ia tidak terkait pada konsep bisnis perdagangan, politik atau agama. Bentuk fisiknya tidak berbeda dengan iklan komersial, sebab keduanya merupakan media komunikasi visual yang berperan untuk mempengaruhi khalayak luas sebagai target sasaran agar dapat tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh pesan ILM tersebut. Oleh karena itu, perencanaan sebuah ILM mengacu pada konsep iklan komersial. Tampilan ILM harus tepat pada sasaran yang dituju. Karena pada dasarnya, ILM itu bertujuan menggugah kesadaran terhadap pemecahan suatu masalah sosial yang sedang aktual. Dalam sajiannya, ILM harus mampu bersaing di antara kolom-kolom berita informasi di media massa cetak dan iklan komersial yang menawan dalam tampilan visualnya. Salah satu ILM yang dibuat untuk menyukseskan program pembangunan negara adalah iklan wajib
pajak.
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Berlandaskan pada kepentingan tersebut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara rutin memberikan ILM dengan menggunakan berbagai media, seperti: televisi, koran, majalah dan sebagainya. Penerimaan pajak pada APBN tahun 2010 menunjukkan angka 743,3 triliun rupiah (Bisnis Indonesia,18 Agustus 2010), hal ini menunjukkan masyarakat masih taat dalam membayar pajak. Walaupun banyak masyarakat yang merasa menyesal, sehingga ketaatan ini muncul dari keterpaksaan atau sangsi atas penggunaan pajak tersebut. Langkah berikutnya, Dirjen Pajak mempublikasikan ILM pajak versi ‘patriot bangsa’ dengan menambah slogan ‘awasi penggunaannya’.
Salah satu iklan layanan masyarakat dalam analisa makalah ini adalah iklan yang dikeluarkan oleh Dirjen pajak dengan selogan “Hari gini, tidak bayar pajak…, apa kata dunia…?”. Tujuan dari iklan ini mengajak masyarakat untuk membayar pajak dengan baik dan benar, sekaligus iklan tersebut menyindir bagi mereka yang tidak membayar pajak. Karena banyak orang yang tidak membayar pajak sesuai dengan ketentuan. Maka untuk itu dimakalah ini peneliti tertarik utuk menjelaskan dan menganalisa tentang iklan layanan masyarakat tetang pajak versi ‘Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘awasi penggunaannya’.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka timbul masalah-masalah yang dirumuskan dalam makalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut “Bagaimana daya tarik terhadap iklan layanan masyarakat tentang pajak versi ‘Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘Awasi Penggunaannya’
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti adalah : untuk menganalisa daya tarik terhadap iklan layanan masyarakat tentang pasak versi ‘Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘Awasi Penggunaannya’
1.4 Manfaat Penelitian
Terdapat manfaat dalam penelitian ini yaitu :
1. Segi akademis
Dari segi akademis hasil penelitian ini diharapakan dapat mengembangkan ilmu komunikasi khususnya ilmmu periklanan.
2. Segi praktis
Dari segi praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran mengenai daya tarik iklan layanan masyarakat versi ‘Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘Awasi Penggunaaannya’.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iklan Layanan Masyarakat Dan Pajak
Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada sasaran pembeli dan publik. Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya dengan berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu (Swastha dan Irawan, 2003:245).
Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan sosial. Keberadaannya bersifat independen. Ia tidak terkait pada konsep bisnis perdagangan, politik atau agama. Bentuk fisiknya tidak berbeda dengan iklan komersial, sebab keduanya merupakan media komunikasi visual yang berperan untuk mempengaruhi khalayak luas sebagai target sasaran agar dapat tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh pesan ILM tersebut. Oleh karena itu, perencanaan sebuah ILM mengacu pada konsep iklan komersial (Tinarbuko, 2007). Tampilan ILM harus tepat pada sasaran yang dituju. Karena pada dasarnya, ILM itu bertujuan menggugah kesadaran terhadap pemecahan suatu masalah sosial yang sedang aktual. Dalam sajiannya, ILM harus mampu bersaing di antara kolom-kolom berita informasi di media massa cetak dan iklan komersial yang menawan dalam tampilan visualnya.
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Berlandaskan pada kepentingan tersebut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara rutin memberikan ILM dengan menggunakan berbagai media, seperti: televisi, koran, majalah dan sebagainya.
2.2 Hasil Analisis Iklan Pajak Versi Patriot Bangsa
Judul iklan : Iklan Layanan Masyarakat Pajak Versi Patriot Bangsa
Durasi ikalan : 30 detik
Di tayangkan pada : Pagi, Siang, Malam
Target audiens : Masyarakat yang kurang disiplin dalam membayar pajak
Dalam versi iklan ini seorang kakek menjelaskan kepada cucunya tentang semangat patriotisme para pejuang kemerdekaan dan petani yang mengorkorbankan hasil taninya yang demi kemerdekaan. Selanjutnya sang cucu ingin menjadi patriot bangsa juga, dan sang kakek menjelaskan untuk menjadi patriot bangsa pada saat ini adalah dengan membayar pajak dan
menggawasi penggunaannya.
Pesan yang disampaikan dalam ILM ini adalah untuk meraih atau memperjuangkan suatu cita-cita luhur dibutuhkan pengorbanan. Untuk meraih kemerdekaan dibutuhkan pengorbanan harta dan nyawa, begitupula untuk pembangunan dibutuhkan pengorbanan berupa mentaati dan disiplin dalam membayar pajak. Dari ILM pajak ini, tentunya akan muncul persepsi para pemirsa yang melihatnya, dan di sisi lain pihak Dirjen pajak berharap kesadaran masyarakat tidak pudar dalam membayar
pajak.
Padahal, pajak bukan saja menjadi andalan utama sumber penerimaan untuk belanja negara. Pajak juga idealnya menjadi instrumen fiskal untuk pembangunan kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Iklan itu cukup efektif membangun kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya.
2.3 Awal Terbentuknya ILM Versi ‘Patriot Bangsa’
Iklan ini dibuat karna pada saat itu maraknya pemberitaan makelar kasus, terutama tertangkapnya Gayus Tambunan. Gayus berstatus pegawai negeri Dirjen Pajak golongan tiga dengan gaji pokok tidak sampai 5 juta rupiah, tetapi memiliki uang puluhan miliar di rekening banknya. Dampak ini mengakibatkan tidak hanya mereka yang mengerti politik dan ekonomi saja yang mengancam untuk tidak membayar pajak.
Masyarakat awam pun telah menyatakan penyesalannya bahwa selama ini mereka membayar pajak. Karena ternyata pajak yang mereka bayarkan tidak digunakan sebagaimana mestinya. Namun banyak digunakan para petugas pajak sendiri untuk memperkaya diri. (www.Jakartapress.com). Selain itu kepatuhan masyarakat membayar pajak adalah keterpaksaan karena mengikuti peraturan dari pemerintah, walaupun dengan mengharap kasus mafia pajak ini dapat diselesaikan.
2.4 Gaya Penyampaian Pesan
Pesan yang disampaikan didalam iklan tersebut disampaikan dengan rasa patriotisme dan semangat nasionalisme. pesan di dalam iklan tersebut terlihat bahwa untuk menjadi patriot bangsa pada saat ini adalah dengan membayar pajak dan mengawasi penggunaannya. Maksud dari inti pesan iklan layanan masyarakat tersebut terlihat menyindir masyarakat yang tidak mau membayar pajak sesuai dengan ketentuan.
2.5 Persepsi Masyarakat
Dalam iklan layanan masyarakat ini, tentunnya akan banyak muncul persepsi oleh audiens atau khalayak yang melihat tayangan iklan tersebut, yang mempersepsikan bahwa iklan tersebut terlihat sangat menyentuh hati khalyak bagi mereka yang tidak membayar pajak sesuai dengan ketentuan. Lain halnya dengan masyarakat yang membayar pajak sesuai dengan ketentuannya.
Disisi lain bahwa pihak dirjen pajak berharap akan kesadaran masyarakat tidak pudar dalam membayar pajak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa terlihat bahwa iklan layanan masyarakat versi “Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘Awasi Penggunaannya’ memiliki strategi yang sangat bagus untuk menarik audiensnya. Selain itu bahwa iklan ini memiliki objek penyampaian pesan yang langsung mengena di hati objek sasaran.
Iklan layan masyarakat pajak telah disampaikan oleh Dirjen Pajak kepada masyarakat dan diharapkan menimbulkan respon berupa prilaku disiplin dalam membayar pajak. Terpaan iklan dirancang sedemikian rupa untuk mempersuasikan pesan yang disampaikan pada khalayak. Tanpa disadari seringkali pesan dalam iklan mendorong khalayak untuk bertindak seperti mengikuti sebuah kebijakan yang diiklankan. Dari iklan layanan mayarakat pajak ini, tentunya akan muncul persepsi para pemirsa yang melihatnya, dan di sisi lain pihak Dirjen pajak berharap kesadaran masyarakat tidak pudar dalam membayar pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Tinarbuko, 2007, Pajak Dan Pemerintah, Resist Book, Yokyakarta.
Handoko, Rukiah. Pengantar Hukum Pajak: Seri Buku Ajar, Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
http//:www.google.com
http://www.pajak.go.id/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=643&Itemid=150
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2010/04/03/Ekonomi_dan_Bisnis/krn.20100403.195785.id.html
http://www.pajak.go.id/content/membangun-kesadaran-dan-kepedulian-sukarela-wajib-pajak
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
Normal
0
false
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;}
Tugas Indivudu Dosen Pembimbing
Periklanan Nita Rimayanti.M.Comm
ANASLISIS IKLAN LAYAN MASYARAKAT PAJAK VERSI PATRIOT BANGSA DENGAN SELOGAN ‘AWASI PENGGUNAANNYA’
DISUSUN OLEH
NAMA : BURHANUDDIN
NIM : 1001112131
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN PILITIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
Assalamualaikum wr.wb,,,
Alhamdulillah dan terima kasih kepada Allah SWT, karena dengan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah sederhana ini.
Makalah ini merupakan pemikiran atau konsep-konsep yang saya susun berdasarkan berbagai literature dan sumber lainnya yang mendukung isi makalah ini. Makalah ini bermaksud menyajikan penjelasan mengenai “ Analisis Iklan Layanan Masyarakat Pajak Versi Patriot Bangsa Dengan Selogan Awasi Penggunanya”.
Adapun harapan saya makalah ini dapat dimanfaatkan oleh para pembaca khususnya mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, atau bidang-bidang lainnya yang terkait sebagai bahan kajian dan diskusi. Namun saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya tetap terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun dari pihak berkompeten dengan ruang lingkup kajian dalam makalah ini.
Pekanbaru, April 2012
Hormat Saya,
PEMAKALAH
2.1 Pengertian Iklan Layanan Masyarakat Dan Pajak
2.2 Hasil Analisis Iklan Pajak Versi Patriot Bangsa
2.3 Awal Terbentuknya ILM Versi ‘Patriot Bangsa’
Iklan Layanan Masyarakat atau ILM adalah alat untuk menyampaikanpesan sosial kepadamasyarakat. Media semacam ini sering dimanfaatkan olehpemerintah untukmenyebarluaskan program-programnya. Sebagai media yang bergerak dalam bidang sosial,ILM pada umumnya berisi pesan tentang kesadaran nasional dan lingkungan (Tinarbuko, 2007:2). Iklan Layanan Masyarakat atau ILM adalah iklan sosial. Keberadaannya bersifatindependen. Ia tidak terkait pada konsep bisnis perdagangan, politik atau agama. Bentukfisiknya tidak berbeda dengan iklan komersial, sebabkeduanya merupakan media komunikasi visual yang berperan untuk mempengaruhi khalayak luas sebagai target sasaran agar dapat tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh pesan ILM tersebut. Oleh karena itu, perencanaan sebuah ILM mengacu pada konsep iklan komersial.Tampilan ILM harus tepat pada sasaran yang dituju. Karena pada dasarnya, ILM itubertujuan menggugah kesadaran terhadap pemecahan suatu masalah sosial yang sedangaktual. Dalam sajiannya, ILM harus mampu bersaing di antara kolom-kolom berita informasi di media massa cetak dan iklan komersial yang menawan dalam tampilan visualnya. Salah satu ILM yang dibuat untuk menyukseskan program pembangunan negara adalah iklan wajib
pajak.
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapatdipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapaikesejahteraan umum. Berlandaskan pada kepentingan tersebut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara rutin memberikan ILM dengan menggunakan berbagai media, seperti: televisi, koran, majalah dan sebagainya.Penerimaan pajak pada APBN tahun 2010 menunjukkan angka 743,3 triliun rupiah (Bisnis Indonesia,18 Agustus 2010), hal ini menunjukkan masyarakat masih taat dalam membayar pajak. Walaupun banyak masyarakat yang merasa menyesal, sehingga ketaatan ini muncul dari keterpaksaan atau sangsi atas penggunaan pajak tersebut. Langkah berikutnya, Dirjen Pajak mempublikasikan ILM pajak versi ‘patriot bangsa’ dengan menambah slogan ‘awasi penggunaannya’.
Salah satu iklan layanan masyarakat dalam analisa makalah ini adalah iklan yang dikeluarkan oleh Dirjen pajak dengan selogan “Hari gini, tidak bayar pajak…, apa kata dunia…?”. Tujuan dari iklan ini mengajak masyarakat untuk membayar pajak dengan baik dan benar, sekaligus iklan tersebut menyindir bagi mereka yang tidak membayar pajak. Karena banyak orang yang tidak membayar pajak sesuai dengan ketentuan. Maka untuk itu dimakalah ini peneliti tertarik utuk menjelaskan dan menganalisa tentang iklan layanan masyarakat tetang pajak versi ‘Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘awasi penggunaannya’.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka timbul masalah-masalah yang dirumuskan dalam makalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut “Bagaimana daya tarik terhadap iklan layanan masyarakat tentang pajak versi ‘Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘Awasi Penggunaannya’
Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti adalah : untuk menganalisa daya tarik terhadap iklan layanan masyarakat tentang pasak versi ‘Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘Awasi Penggunaannya’
Terdapat manfaat dalam penelitian ini yaitu :
1. Segi akademis
Dari segi akademis hasil penelitian ini diharapakan dapat mengembangkan ilmu komunikasi khususnya ilmmu periklanan.
2. Segi praktis
Dari segi praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran mengenai daya tarik iklan layanan masyarakat versi ‘Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘Awasi Penggunaaannya’.
2.1 Pengertian Iklan Layanan Masyarakat Dan Pajak
Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada sasaran pembeli dan publik. Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya dengan berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan,lembaga non-laba, serta individu-individu (Swastha dan Irawan, 2003:245).
Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan sosial. Keberadaannya bersifat independen. Ia tidak terkait pada konsep bisnis perdagangan, politik atau agama. Bentuk fisiknya tidak berbeda dengan iklan komersial, sebab keduanya merupakan media komunikasi visual yang berperan untuk mempengaruhi khalayak luas sebagai target sasaran agar dapat tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh pesan ILM tersebut. Oleh karena itu, perencanaan sebuah ILM mengacu pada konsep iklan komersial (Tinarbuko, 2007). Tampilan ILM harus tepat pada sasaran yang dituju. Karena pada dasarnya, ILM itu bertujuan menggugah kesadaran terhadap pemecahan suatu masalah sosial yang sedang aktual. Dalam sajiannya, ILM harus mampu bersaing di antara kolom-kolom berita informasi di media massa cetak dan iklan komersial yang menawan dalam tampilan visualnya.
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Berlandaskan pada kepentingan tersebut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara rutin memberikan ILM dengan menggunakan berbagai media, seperti: televisi, koran, majalah dan sebagainya.
2.2 Hasil Analisis Iklan Pajak Versi Patriot Bangsa
Judul iklan : Iklan Layanan Masyarakat Pajak Versi Patriot Bangsa
Di tayangkan pada : Pagi, Siang, Malam
Target audiens : Masyarakat yang kurang disiplin dalam membayar pajak
Dalam versi iklan ini seorang kakek menjelaskan kepada cucunya tentang semangatpatriotisme para pejuang kemerdekaan dan petani yang mengorkorbankan hasil taninya yang demi kemerdekaan. Selanjutnya sang cucu ingin menjadi patriot bangsa juga, dan sang kakek menjelaskan untuk menjadi patriot bangsa pada saat ini adalah dengan membayar pajak dan
menggawasi penggunaannya.
Pesan yang disampaikan dalam ILM ini adalah untuk meraih atau memperjuangkan suatu cita-cita luhur dibutuhkanpengorbanan. Untuk meraih kemerdekaan dibutuhkan pengorbanan harta dan nyawa, begitupula untuk pembangunan dibutuhkan pengorbanan berupa mentaati dan disiplin dalam membayar pajak. Dari ILM pajak ini, tentunya akan muncul persepsi para pemirsa yang melihatnya, dan di sisi lain pihak Dirjen pajak berharap kesadaran masyarakat tidak pudar dalam membayar
pajak.
Padahal, pajak bukan saja menjadi andalan utama sumber penerimaan untuk belanja negara. Pajak juga idealnya menjadi instrumen fiskal untuk pembangunan kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Iklan itu cukup efektif membangun kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya.
2.3 Awal Terbentuknya ILM Versi ‘Patriot Bangsa’
Iklan ini dibuat karna pada saat itu maraknya pemberitaan makelar kasus, terutama tertangkapnya Gayus Tambunan. Gayus berstatus pegawai negeri Dirjen Pajak golongan tiga dengan gaji pokok tidak sampai 5 juta rupiah, tetapi memiliki uang puluhan miliar di rekening banknya. Dampak ini mengakibatkan tidak hanya mereka yang mengerti politik dan ekonomi saja yang mengancam untuk tidak membayar pajak.
Masyarakat awam pun telah menyatakan penyesalannya bahwa selama ini mereka membayar pajak. Karena ternyata pajak yang mereka bayarkan tidak digunakan sebagaimana mestinya. Namun banyak digunakan para petugas pajak sendiri untuk memperkaya diri. (www.Jakartapress.com).Selain itu kepatuhan masyarakat membayar pajak adalah keterpaksaan karena mengikuti peraturan dari pemerintah, walaupun dengan mengharap kasus mafia pajak ini dapat diselesaikan.
Pesan yang disampaikan didalam iklan tersebut disampaikan dengan rasa patriotisme dan semangat nasionalisme. pesan di dalam iklan tersebut terlihat bahwa untuk menjadi patriot bangsa pada saat ini adalah dengan membayar pajak dan mengawasi penggunaannya. Maksud dari inti pesan iklan layanan masyarakat tersebut terlihat menyindir masyarakat yang tidak mau membayar pajak sesuai dengan ketentuan.
Dalam iklan layanan masyarakat ini, tentunnya akan banyak muncul persepsi oleh audiens atau khalayak yang melihat tayangan iklan tersebut, yang mempersepsikan bahwa iklan tersebut terlihat sangat menyentuh hati khalyak bagi mereka yang tidak membayar pajak sesuai dengan ketentuan. Lain halnya dengan masyarakat yang membayar pajak sesuai dengan ketentuannya.
Disisi lain bahwa pihak dirjen pajak berharap akan kesadaran masyarakat tidak pudar dalam membayar pajak.
Dari hasil analisa terlihat bahwa iklan layanan masyarakat versi “Patriot Bangsa’ dengan selogan ‘Awasi Penggunaannya’ memiliki strategi yang sangat bagus untuk menarik audiensnya. Selain itu bahwa iklan ini memiliki objek penyampaian pesan yang langsung mengena di hati objek sasaran.
Iklan layan masyarakat pajak telah disampaikan oleh Dirjen Pajak kepada masyarakat dandiharapkan menimbulkan respon berupa prilaku disiplin dalam membayar pajak. Terpaan iklan dirancang sedemikian rupa untuk mempersuasikan pesan yang disampaikan pada khalayak. Tanpa disadari seringkali pesan dalam iklan mendorong khalayak untuk bertindakseperti mengikuti sebuah kebijakan yang diiklankan.Dari iklan layanan mayarakat pajak ini, tentunya akan muncul persepsi para pemirsa yang melihatnya, dan di sisi lain pihak Dirjen pajak berharap kesadaran masyarakat tidak pudar dalam membayar pajak.
Tinarbuko, 2007, Pajak Dan Pemerintah, Resist Book, Yokyakarta.
Handoko, Rukiah. Pengantar Hukum Pajak: Seri Buku Ajar, Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
http//:www.google.com
http://www.pajak.go.id/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=643&Itemid=150
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2010/04/03/Ekonomi_dan_Bisnis/krn.20100403.195785.id.html
http://www.pajak.go.id/content/membangun-kesadaran-dan-kepedulian-sukarela-wajib-pajak